120910 Sumber inspirasi,I LOVE W FOREVER

Senin, 07 Desember 2009

MAJAS

Majas : Penggunaan sebuah kata yang menyimpang dari makna yang sebenarnya atau menyimpang dari makna harafiahnya (arti kiasan)

Ada 3 jenis majas :

1.Majas perbandingan

2.Majas pertentangan

3.Majas pertautan

Majas perbandingan di bagi lagi menjadi 3 :

1.Majas perumpamaan

2.Majas metafora (kiasan)

3.Majas personofikasi/insanan

MAJAS PERBANDINGAN

1.Majas perumpamaan : bentuk yang menggunankan kata-kata: seperti, bagaikan, ibarat, laksana.

Contoh:

a.Berlari seperti dikejar setan

b.Pikiranku bagaikan benang kusut

c.Semangat keras seperti baja

d.Wajahnya pucat bagaikan mayat

e.hatiku sedih bagaikan disayat sembilu

2. Majas metafora/kiasan : perbandingan lansung antara dua hal yang pada hakekatnya berbeda.

Contoh :

a.Semangat baja, otot kawat

b.Kamu ini masih terlalu hijau

c.Raja siang akan tenggelam

d.Raja hutan akan keluar dari sarangnya

3.Majas personifikasi : memberikan sifat manusia kepada benda mati.

Contoh :

a.Nyiur melambai, mobilku terbatuk-batuk

b.Pucuk-pucuk pinus berdendang bersama angin

c.Pepohonan merintih kesakitan

d.Batu-batu itu merupakan saksi-saksi bisu

e.Kobarkan lagi semangatmu.

MAJAS PERTENTANGAN

Majas pertentangan dibagi menjadi 3 :
A. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan. Contoh :
- Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus ujian nasional.
B. Majas Ironi
Majas ironi adalah gaa bahasa yang bersifat menindir dengan halus. Contoh :
- Pandai sekali kau baru datang ketika rapat mau selesai
C. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang baik menjadi bersifat negatif. Contoh :
- Mampirlah ke gubuk saya! (padahal rumahnya besar dan mewah)

MAJAS PERTAUTAN

Majas pertautan di bagi menjadi 3 :

  1. Metonimia, menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.

    Contoh :

    a.       Kakakku sedang membaca Pramudya Ananta Toer.

    b.      Belikan aku gudang garam filter.

  2. Sinekdoke, mernyebut sebagian untuk keseluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian (totum pro part).

    Contoh :

    a.       SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berhasil masuk final pertandingan basket.

    b.      Roda duanya mogok.

  3. Alusio, mempertautkan hal dengan peribahasa.

    Contoh :

    a.       Kalau kita menggunakan sebaiknya hemat jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.

    b.      Sebaiknya kita menggunakan ilmu padi dalam kehidupan kita, semakin berisi semakin tunduk.


 


 


 


 

1 komentar: